Jalur Gaza, SPNA - Pegacara Badan Urusan Tahanan Palestina Luay Ukka, Selasa (17/10/2017) mengungkapkan kesaksian tahanan dibawah umur yang mendapatkan perlakukan buruk di penjara Israle di Ofer. Mereka dilaporkan dipukuli dan disiksa oleh prajurit Israel di Lapas tersebut.
Seorang tahanan bernama Mu’tashim Abu Ghawanimeh berasal dari kamp pengungsi Jalzoum menceritakan, pasukan Israel membobol rumahnya tengah malam lalu membangunkannya dari tidur dengan popor senjata.
Ghawanimeh lalu dibawa ke penjara Maskubiyeh dan diinterogasi dengan kekerasan. Ia juga pernah di lempar ke sel isolasi selama 24 hari.
Sementara itu tahanan lainnya bernama Imad Radi (15 tahun) berasal dari Betlehem. Ia ditangkap pada tangal 26 September pukul 3 pagi.
Radi bersama sejumlah tahanan lainnya dibawa ke sebuah lokasi pemakaman di Betlehem kemudian disiksa di lokasi tersebut. Radi menceritakan bahwa kepalanya dibenturkan ke dinding beberapa kali dan dipukuli di bagian perut. Meski darah segar mengucur keras dari kepalanya namun Ia tidak mendapatkan perawatan yang layak.
Tahanan lainnya bernama Muawiyah berusia 17 tahun dari Hebron yang ditangkap 22 Juni lalu pukul 1 siang di Bab al-Zawiya di Hebron.
Pasukan Israel yang menangkapnya saat itu menyerangnya dengan pukulan dan popor senjata di bagian kepala. Dalam kondisi terikat dan mata tertutup Ia lalu dibawa oleh mobil militer ke lokasi rahasia sementara darah segar mengucur keras dari kepalanya.
Salih Abu Akr (16 tahun) berasal dari Betelehm mengisahkan bahwa pasukan Israel menghancurkan rumahnya ketika menangkapnya. Ia lalu dibawa ke lokasi pemakaman di Betlehem lalu di interogasi dengan ancaman dan pukulan oleh pasukan Israel di bagian wajah. Akibat pukulan tersebut Akr kehilangan indera penglihatannya. (T.RS/S:PIC)